A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia karrate mulai berkembang
sekitar tahun 1963, setelah kembalinya mahasiswa-mahasiswa yang tugas belajar
di Jepang, Karyanto, Baud Adikusumo, Mochtar, Sabeth Muchsin dan Wono Sarono
adalah orang-orang yang berjasa memperkenalkan dan mengembangkan seni beladir
karate di Indonesia.
Pada tahun 1964,, sejumlah karateka
mendirikan PORKI ( Persatuan Karate Indonesia ) yang beraffiliasi JKA ( JApan
Karateka Association ) dan beraliran Shotokan. Aliran ini dipopulerkan
Funakoshi dan diturunkan kepada Nakayama, yang menggelar kejuaraan karate
pertama di Jepang pada tahun 1957 atau hanya 12 tahu setelah Jepang luluh
lantak di bo Sekutu. Shotokan merupakansalah satu dari empat aliran karate
terbesar di Jepang, selain Wado, Goju, Shito yang masing-masing beranak cuvu
menjadi aliran - aliran yang kecil. Pada 1972 PORKI berubah menjadi FORKI (
Federasi Karatedo Indonesia ) Porki sendiri berubah menjadi INKAI ( Institut
Karatedo Indonesia ) karena sejak awal beraffiliasi ke Shotokan. FORKI merupakan
paying bagi seluruh perguruan karate di Indonesia, yang kemudian diakui KONI
pusat dan dipertandingkan di PON1973 untuk pertama kalinya, hingga kini baik ditingkat Sekolah Dasar (
SD ), Sekolah Menengah Pertama ( SMP ), maupun Di Sekolah Menengah Atas ( SMA
), membuat setiap perkumpulan karate ( Dojo ) di sekolah berupaya menciptakan
atlet-atlet karate ( karateka ) yang tangguh.
Sebagai upaya menciptakan karateka yang
tangguh di tingkat pelajar didirikan Program Pendidikan Olah Raga Karate
( PPOK) affiliasi pusat INKAI yang diharapkan mampu mengembangkan olahraga
karate disekolah-sekolah dari tingkat SD sampai tingkat SMA.
B. SEJARAH BERDIRI
1 Juli 2005, Idriis Olii Dan II No Sabuk Hitam Internasional No. ID 64 JKA, seorang atlet karateka di Era 80-an dengan Nomor Sabuk Hitam Nasional 1407 dan Istrinya Yang membuat konsep, mengajukan Ide Pembentukan Program Pendidikan Olah Raga Karate ( PPOK) di sekolah-sekolah kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Ide ini kemudian direspon positif oleh Dinas Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta dengan menerbtkan Surat No. 54/1.851.5 Tahun 2007, yang ditanda tangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Dasar Provinsi DKI Jakarta DR. Hj. Sylviana Murni, SH.M,Si. Dengan menerbitkan SK Dinas Pendidikan DKI Jakarta tersebut, kemudian diajukan Struktur Organisasi PPOK sebagai Affiliasi Pusat INKAI kepada Dinas Pendidikan dan Pengurus INKAI Pusat
Mengingat murid yang begitu banyak, kemudiasn Pengurus INKAI Pusat menerbitkan SK Kepengurusan Program Pendidikan Olah Raga Karate ( PPOK) dengan No.17/SK/INPUS/VII/2006 tahun 2006, yang ditandatangani oleh Ketua Umum INKAI Pusat, Jendral TNI Ryamozard Ryacudu, dan Sekjen INKAI Pusat, Prof. DR. Hermawan Sulistyo. kemudian keluar surat tanggapn dari Direktur Jendral manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Bambang Indrianto, tentang Program Pendidikan Olah Raga Karate masuk ke Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,dan Sekolan Menengah Atas. Tahun 2009 terbit lagi Surat Kepala Dinas Pendidikan Propinsi DKI Jakarta No. 4502/1.857.21 tentang Program Pendidikan Olah raga Karate.
Dengan dasar Surat keputusan dari Dians Pendidkkan DKI Jakarta dan Pengurus Pusat INKAI ini, dibentuklah sekolah-sekolah PPOK di beberapa sekolah Dasar di Jakarta Pusat sebagai langkah awal. Selanjutnya terus dikembangkan ke beberapa sekolah se DKI - Jakarta. Dengan semangat untuk terus memajukkan karateka profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar